Materi TUTORIAL ONLINE
PENGANTAR AKUNTANSI (EKMA 4115)
PENYAJIAN MATERIAL TUTORIAL ONLINE – UNIVERSITAS TERBUKA
MATA KULIAH : EKMA 4115 PENGANTAR AKUNTANSI
Disajikan dalam 3 sajian yaitu sbb :
Materi Online I : meliputi sbb : I.) Ruang Lingkup Akuntansi & Laporan Keuangan II.)Siklus Akuntansi dan Tugas I
Materi Online II : meliputi sbb : III.) Akuntansi Persekutuan; IV.)Akuntasi Perusahaan Dagang dan Tugas II
Materi Online III : meliputi sbb : V. Akuntansi Utang Jangka Panjang & Perseroan dan Tugas III
Semua materi diatas adalah merupakan materi kuliah online yang penulis terima selama mengikuti perkuliahan onlie di Universitas Terbuka. Materi tersebut diperoleh dari website ut yaitu www.ut.ac.id
Terima kasih bagi para tutor atas segala materinya. Blogger : jTriwiyanto
Pengantar dari Tutor :
Selamat bergabung dan berjumpa kembali dalam Tutorial Online dengan matakuliah Pengantar Akuntansi (EKMA 4115). Pada Tutorial Online ini Anda memperoleh penjelasan singkat mengenai materi yang akan kita bahas dan Anda dapat mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut, dan tutor akan memberikan tugas-tugas yang dapat menambah kontribusi nilai Anda. Pergunakanlah kesempatan ini sebaik mungkin, jangan ragu untuk mengemukakan pendapat atau pertanyaan kepada kami. Partisipasi Anda dalam Tutorial Online ini akan sangat bermanfaat bagi Anda sendiri dalam belajar mandiri. Selain itu Tutorial Online ini memberikan kontribusi nilai sebesar 10 % dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan pada diskusi kelas yang disampaikan oleh tutor.
Jadwal Kegiatan Tutorial Online Pengantar Akuntansi :
1. Ruang Lingkup Akuntansi & Laporan Keuangan
2. Siklus Akuntansi
3. Tugas I
4. Akuntansi Persekutuan
5. Akuntasi Perusahaan Dagang
6. Tugas II
7. Akuntansi Utang Jangka Panjang & Perseroan
8. Tugas III
Mari kita mulai saja tutotial ini yang diawali dengan penyampaian materi yang dilanjutkan dengan diskusii kelas dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh tutor.
Materi Tutorial Onlie I
PENGANTAR AKUNTASI (EKMA 4115)
I. RUANG LINGKUP AKUNTANSI & LAPORAN KEUANGAN ( Financial Statement )
A. RUANG LINGKUP AKUNTANSI
Pengertian Akuntansi
§ Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan.
§ Menurut Sunyanto (1999), pengertian akuntansi itu adalah suatu tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian/pelaporan dari transaksi-transaksi keuangan serta penafsiran hasilnya guna pengambilan keputusan.
§ Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
Pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders)
Akuntansi menyediakan informasi akuntansi berupa laporan-laporan bagi pihak yang berkepentingan (Stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan, pihak-pihak tersebut dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu pihak internal dan eksternal.
1. Pihak internal adalah pengelola perusahaan (manajemen) yaitu pihak yang bertanggungjawab di dalam mengarahkan jalannya perusahaan, seperti manajer perusahaan. Manager / pimpinan perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui dengan tepat posisi keuangan, guna pengambilan keputusan dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi, menilai dan mempertanggungjawabkan keberhasilan dalam mengelola perusahaan.
2. Pihak eksternal adalah pihak-pihak di luar perusahaan yang bukan merupakan bagian dari smanajemen perusahaan sehari-hari, yaitu para investor, kreditor, pemilik perusahaan / pemegang saham dan badan pemerintah serta instasi perpajakan.
§ Kreditur dalam hal ini misalnya bank, tentunya harus dapat menilai apakah perusahaan yang mengajukan permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau tidak. Kreditur akan menolak suatu usulan/permintaan kredit dari suatu perusahaan bila informasi akuntansi perusahaan itu meragukan atau menunjukkan hal yang negatif, bankir akan mempertanyakan tentang kemampuan dan reputasi manajer perusahaan atau meminta pemegang saham utama perusahaan tersebut untuk memberikan jaminan atas utang perusahaan.
§ Investor adalah anggota masyarakat yang mampu/mempunyai permodalan, yang bila akan menginvestasikan modalnya memerlukan data informasi akuntansi (keuangan) perusahaan untuk mengukur tingkat kemampuan-labaan perusahaan.
§ Pemilik perusahaan atau pemegang saham dapat menggunakan laporan keuangan untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan perusahaannya dan bagaimana prospeknya di masa yang akan datang.
§ Karyawan perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan perusahaan melalui laporan keuangan, sehingga dapat menentramkan karyawan dalam kelangsungan kerjannya.
§ Lembaga pemerintah / instasi perpajakan memerlukan informasi akuntansi untuk keperluan pemungutan pajak, perusahaan diharuskan untuk membuat laporan keuangan oleh pemerintah untuk menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.
Bidang spesialisasi akuntansi
Dalam prakteknya akuntansi memiliki beberapa bidang spesialisasi yang berbeda. Bidang spesialisasi akuntansi secara garis besar dibedakan menjadi 2(dua) yaitu : akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
1) Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan secara periodik yang dapat digunakan sebagai informasi intern dan ekstern perusahaan.
2) Akuntansi manajemen (management accounting) adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan atas berbagai alternatif tindakan dan membantu memilih alternatif yang paling baik yang harus diambil oleh pengelola perusahaan. Akuntansi manajemen juga membantu manajemen dalam menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan masa depan operasi.
Sedangkan yang termasuk bidang-bidang spesialisasi akuntansi lain adalah akuntansi biaya, akuntansi perpajakan, akuntansi anggaran, sistem akuntansi, dan akuntansi sosial. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada penentuan dan pengendalian biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi.
2) Akuntansi perpajakan merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada penyusunan SPT (Surat Pajak TerUtang) dan mempertimbangkan efek perpajakan dari suatu transaksi atau alternatif berbagai tindakan.
3) Akuntansi anggaran merupakan bidang akuntansi yang menyajikan rencana kegiatan keuangan untuk suatu periode, melalui catatan dan ikhtisar, serta menyediakan data perbandingan antara kegiatan sesungguhnya dengan rencananya.
4) Akuntansi pemerintahan merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada pencatatan dan pelaporan transaksi dari lembaga pemerintah atau lembaga sosial dengan peraturan dan perundang-undangan yang mengikat lembaga-lembaga tersebut.
5) Sistem Akuntansi adalah bidang akuntansi yang menekankan masalah perancangan prosedur, metode dan teknik untuk mencatat dan mengolah transaksi perusahaan.
6) Akuntansi sosial merupakan bidang akuntansi yang cenderung membahas dan mengukur biaya sosial dan manfaatnya, misalnya mengukur pola kepadatan lalu lintas sebagai bagian dari studi penentuan pemakaian dana transportasi yang paling efisien.
Konsep Dasar Akuntansi
Konsep akuntansi dibedakan menjadi 2 (dua) konsep dasar, yaitu :
a) Konsep Entitas Usaha (Business Entity Concept), merupakan konsep akuntansi yang didasarkan pada entitas usaha, yaitu membatasi data ekonomi dalam sistem akuntansi terhadap data yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Perusahaan dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik, kreditor atau pihak yang berkepentingan, atau dengan kata lain aktivitas usaha dicatat secara terpisah dari aktivitas pihak yang berkepentingan. Sebagai contoh, Hendry seorang pemilik usaha foto copy mempunyai rekening koran yang saldonya di bank sebesar Rp. 15 juta pada akhir tahun. Hasil dari operasi usahanya hanya setengahnya yaitu Rp. 7,5 juta dan sisanya sebesar Rp. 7,5 juta berasal dari penjualan motor milik keluarganya. Jika Hendry mengikuti konsep entitas, ia akan memperlakukan uang yang dihasilkan dari usahanya sebagai bagian yang terpisah dari uang yang dihasilkan dari penjualan barang yang bukan milik perusahaan tetapi miliknya sendiri. Konsep entitas menetapkan bahwa pembukuan terhadap hasil operasi perusahaan sebesar 7,5 juta dilakukan terpisah dengan aktiva atau Utang pribadi/pemilik perusahaan sebesar 7,5 juta pula. Pemisahan ini akan memperjelas dalam melihat posisi keuangan perusahaan.
b) Konsep Biaya (Cost Concept), merupakan konsep akuntansi yang menyatakan bahwa barang atau jasa yang dibeli oleh suatu entitas dicatat pada harga saat transaksi tersebut terjadi. Cara pencatatan ini mengunakan prinsip harga historis (Historical Cost). Sebagai contoh, toko elektronik pada tanggal 1 Agustus 2001 perusahaan membeli barang-barang elektronik dengan harga Rp. 10 juta rupiah. Konsep biaya menetapkan bahwa transaksi tersebut harus dicatat berdasarkan harga perolehan yang sesungguhnya, yaitu tetap seharga Rp. 10 juta meskipun setelah transaksi harga barang elektronik tersebut telah mengalami kenaikan menjadi Rp.12,5 juta. Catatan akuntansi harus tetap mempertahankan nilai historis dari suatu aktiva selama perusahaan itu memilikinya dan biaya perolehan itu merupakan nilai atau ukuran yang dapat diandalkan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum atau generally accepted accounting principles (GAAP) merupakan sistem standar penilaian data keuangan suatu perusahaan dalam membuat suatu laporan akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi ini dikembangkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) guna mengetahui perbandingan kinerja dan kondisi keuangan antar perusahaan. Saat ini, Financial Accounting Standars Board (FASB) merupakan lembaga yang mempunyai kewenangan di Amerika Serikat dengan tugas utama mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi.
Pengaruh suatu transaksi terhadap persamaan akuntansi
Sebelum menjelaskan pengaruh suatu transaksi terhadap persamaan akuntansi, akan dijelaskan lebih dahulu pengertian Transaksi. Transaksi adalah suatu kejadian atau kondisi ekonomi yang secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi suatu entitas.
Sedangkan yang disebut persamaan akuntansi adalah hubungan antara aktiva, kewajiban (liabilities) dan modal pemilik (owner equity) yang dinyatakan dalam suatu persamaan. Unsur-unsur persamaan akuntansi terdiri dari 3 (tiga) yaitu : aktiva, Utang (liabilities) dan modal pemilik (owner equity).
Aktiva = Modal
Aktiva mungkin pula diperoleh dari pinjaman pihak luar, yaitu biasa disebut juga Utang/Kewajiban, maka persamaan diatas akan berubah menjadi :
Aktiva = Utang + Modal
Utang/Kewajiban sering juga disebut dengan Pasiva, maka persamaan tersebut menjadi :
Aktiva = Pasiva
Persamaan akuntansi itu adalah keseimbangan antara sisi Aktiva (kiri) dan sisi Pasiva (kanan).
§ Aktiva (assets) adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan memberikan keuntungan bagi usaha tersebut di masa mendatang. Contohnya kas, piutang, tanah/bangunan, kendaraan, peralatan dan lain-lain.
§ Utang (liabilities) adalah berupa Utang atau pinjaman yang harus dibayarkan kepada pihak luar.
§ Modal pemilik (owner equity) adalah jumlah aktiva yang tersisa setelah dikurangi kewajiban-kewajiban.
Contoh Soal :
Tuan Edy menyetor uang tunai sebesar Rp. 1.000.000 sebagai modal pertama dalam usahanya. Berikut adalah transaksi-transaksi yang terjadi :
A Dibayar sewa tempat usaha sebesar Rp. 250.000
B Dibeli perlengkapan usahanya sebesar Rp. 100.000 tunai
C Dibeli peralatan sebesar Rp. 300.000 secara kredit.
D Diterima pendapatan dari usahanya Rp. 400.000
E Dibayar sebagian utang Rp. 200.000
F Dibayar macam-macam beban Rp. 150.000
G Diambil uang tunai untuk keperluan prive Rp. 50.000
Tentukan persamaan akuntansi sederhana dari berbagai transaksi tersebut ?
Penyelesaian :
Persamaan Akuntansi
|
A K T I V A
|
P A S S I V A
|
Harta
|
Utang
|
Modal
|
|
Kas
|
Perlengkapan
|
Peralatan
|
Utang
|
Modal Edy
|
|
1.000.000
|
|
|
|
1.000.000
|
A |
(250.000)
|
|
|
|
(250.000)
|
|
750.000
|
|
|
|
750.000
|
B |
(100.000)
|
100.000
|
|
|
|
|
650.000
|
100.000
|
|
|
750.000
|
C |
|
|
300.000
|
300.000
|
|
|
650.000
|
100.000
|
300.000
|
300.000
|
750.000
|
D |
400.000
|
|
|
|
400.000
|
|
1.050.000
|
100.000
|
300.000
|
300.000
|
1.150.000
|
E |
(200.000)
|
|
|
(200.000)
|
|
|
850.000
|
100.000
|
300.000
|
100.000
|
1.150.000
|
F |
(150.000)
|
|
|
|
(150.000)
|
|
700.000
|
100.000
|
300.000
|
100.000
|
1.000.000
|
G |
(50.000)
|
|
|
|
(50.000)
|
|
650.000
|
100.000
|
300.000
|
100.000
|
950.000
|
B. LAPORAN KEUANGAN (Financial Statement)
Laporan Keuangan adalah laporan formal tentang informasi keuangan perusahaan. Laporan keuangan suatu perusahaan terdiri dari 4 (empat) laporan yaitu Neraca (laporan posisi keuangan), Laporan Laba Rugi, Laporan perubahan modal dan Laporan arus kas.
1. Neraca adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca sering disebut juga dengan Laporan posisi keuangan.
Manfaat neraca bagi suatu perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :
§ Jumlah kekayaan perusahaan
§ Kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya (likuiditas dan solvabilitas)
§ Kemapuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar (fleksibilitas)
§ Jumlah utang perusahaan pada kreditur
§ Jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan
Bentuk penyajian neraca ada 2 (dua) yaitu :
a) Bentuk Rekening (Skontro)
b) Bentuk Laporan (Staffel)
Contoh bentuk Neraca dapat dilihat pada Buku Materi Pokok Pengantar Akuntansi (EKMA4115) halaman 4.16 dan 4.17.
2. Laporan Laba Rugi adalah laporan yang membuat ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu. Laporan laba rugi disebut juga dengan laporan laba atau operasi. Laporan laba rugi merupakan suatu gambaran tentang hasil usaha perusahaan atau operasi perusahaan.
Manfaat laporan laba rugi bagi perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :
§ laba yang diperoleh atau rugi yang dialami suatu perusahaan.
§ Sebab-sebab perusahaan memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian
§ informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan sumber-sumber utama pendapatan perusahaan.
Contoh bentuk Laporan Laba Rugi dapat dilihat pada Buku Materi Pokok Pengantar Akuntansi (EKMA4115) halaman 4.32.
3. Laporan Perubahan Modal adalah laporan yang memuat ikhtisar perubahan modal yaitu untuk periode tertentu satu bulan atau satu tahun.
Manfaat Laporan perubahan modal yaitu dapat diperolehnya sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang dilakukan oleh pemilik dan dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan. Pengurangan modal pemilik dari pengambilan pribadi oleh pemilik dan dari kerugian bersih selama periode berjalan.
Contoh bentuk Laporan Perubahan Modal dapat dilihat pada Buku Materi Pokok Pengantar Akuntansi (EKMA4115) halaman 4.50 sampai dengan 4.52.
4. Laporan Arus Kas (cash flow) adalah laporan yang menggambarkan jumlah kas masuk berupa penerimaan kas dan jumlah kas keluar berupa pengeluaran atau pembayaran kas dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas wajib dibuat oleh setiap perusahaan, menurut Standar Akuntansi Keuangan 1994 (PSAK No. 2).
Arus kas dapat bersumber dari :
a) Operasi, misalnya dari penjualan barang dagangan
b) Investasi, misalnya dari penjualan aktiva jangka panjang
c) Pendanaan (Financing), misalnya kredit bank.
Laporan ini berguna untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, serta untuk mengetahui kenaikan atau penurunan bersih kas yang dimiliki oleh perusahaan selama periode berjalan dan saldo kas yang dimiliki perusahaan pada akhir periode.
Contoh bentuk Laporan Arus Kas dapat dilihat pada Buku Materi Pokok Pengantar Akuntansi (EKMA4115) halaman 4.55.
Hubungan antara Laporan Keuangan
Pelajarilah gambar berikut ini dengan seksama dan benar, karena gambar tersebut menunjukkan hubungan antara keempat jenis Laporan Keuangan.
Berikut ini Laporan Keuangan dari Kantor Akuntan Publik Hengki Waluyo . . . lihat di buku Modul.
1. Laporan laba rugi periode 30 Januari 2002
a. Melaporkan semua pendapatan dan semua beban selama periode tersebut
b. Melaporkan laba bersih selama periode tersebut, pada kasus praktik akuntansi diatas Kantor Akuntan Publik Hengki Waluyo mendapatkan laba untuk periode Januari.
2. Laporan perubahan modal periode 30 Januarri 2002
a. Nilai sisa modal pemilik pada awal periode.
b. Ditambah dengan investasi yang dilakukan pemilik dan juga ditambah laba bersih (atau dikurangi kerugian bersih, disesuaikan dengan kasus).
c. Dikurangi dengan pengambilan pribadi oleh pemilik.
d. Diakhiri dengan sisa modal pemilik pada akhir periode.
3. Neraca periode 30 Januari 2002
a. Melaporkan semua aktiva, kewajiban dan modal pemilik dari suatu usaha pada akhir periode tertentu.
b. Melaporkan bahwa total aktiva sama dengan jumlah dari total kewajiban dengan total modal pemilik. Keadaan seimbang inilah yang menyebabkan laporan tersebut disebut neraca.
c. Melaporkan nilai sisa akhir dari modal pemilik, yang diambil langsung dari laporan modal pemilik. (panah No. 2)
4. Laporan arus kas
a. Melaporkan arus kas dari tiga jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan (kegiatan operasional, investasi dan pembelanjaan) selama bulan tersebut. Setiap jenis kegiatan akan dirinci sehingga menghasilkan arus kas bersih untuk setiap periode teretes
II. SIKLUS AKUNTANSI
Siklus akuntansi bergerak melalui suatu aktivitas, dimana awal siklus tersebut manajemen merencanakan arah kemana bisnis tersebut akan bergerak dan memulai langkah-langkah penting yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan operasi perusahaan. Pada sepanjang siklus, yang biasanya selama 1 (satu) tahun, akuntan mencatat segala aktivitas operasi atau transaksi yang terjadi pada usaha tersebut. Kemudian akuntan menyiapkan akun-akun untuk mencatat aktivitas operasi pada siklus berikutnya.
Siklus akuntansi diawali dengan menganalisis serta menjurnal transaksi dan diakhiri dengan neraca saldo setelah penutupan. Hasil terpenting dari siklus akuntansi adalah Laporan Keuangan.
Langkah-langkah dasar dalam siklus akuntansi diperlihatkan sebagai berikut :
1. Transaksi dianalisis dan dicatat pada buku jurnal
2. Transaksi diposkan ke buku besar
3. Neraca saldo disiapkan, data penyesuaian dikumpulkan dan neraca lajur diselesaikan.
4. Laporan Keuangan disiapkan
5. Ayat jurnal penyesuaian dibukukan ke jurnal dan diposkan ke buku besar
6. Ayat jurnal penutup dibukukan dan diposkan ke buku besar
7. Neraca saldo setelah penutupan disiapkan.
1. Pencatatan Transaksi
Setiap transaksi dapat dicatat dengan melalui persamaan akuntansi dasar yaitu Aktiva = Utang + Ekuitas dan transaksi perusahaan selama periode tertentu akan menyangkut berbagai pos (elemen) aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya yang jumlahnya dapat mencapai ratusan. Untuk memperoleh gambaran lebih jelas berikut ini adalah contoh transaksi serta analisa dan pencatatannya ke dalam jurnal.
Contoh :
Tuan Swasono mendirikan perusahaan jasa fotocopy, pada tanggal 1 Januari 2001 Tn. Swasono menyetor uang tunai sebesar Rp. 20.000.000,- kemudian dibeli peralatan fotocopy berupa mesin foto copy sebesar Rp. 10.000.000 dan perlengkapannya seharga Rp. 5.000.000,-
Pencatatan Jurnal :
1 Jan.2001 |
Kas |
20.000.000
|
|
|
Perlengkapan Foto Copy |
5.000.000
|
|
|
Mesin Foto Copy |
10.000.000
|
|
|
Modal Tn. Swasono |
|
35.000.000
|
2. Proses Posting
Setelah transaksi dicatat dalam buku jurnal, proses selanjutnya adalah memposkan jumlah rupiah ke buku besar yang sesuai atau disebut juga posting ke buku besar. Langkah-langkah yang harus dilakukan :
a) Mencatat tanggal transaksi
b) Menuliskan keterangan singkat mengenai transaksi
c) Mencatat jumlah rupiah transaksi sesuai dengan tempatnya, yaitu sebelah debet dan kredit.
Buku besar merupakan kumpulan perkiraan-perkiraan, sedangkan bentuk perkiraan yang biasa digunakan oleh perusahaan terdiri dari 4 jenis, yaitu :
§ Bentuk T
§ Bentuk 2 (dua) kolom
§ Bentuk 3 (tiga) kolom / Bentuk saldo tunggal
§ Bentuk 4 (empat) kolom / Bentuk saldo rangkap
Contoh berikut adalah dengan menggunakan bentuk 4 (empat) kolom dan sesuai dengan soal sebelumnya.
KAS
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
Debet
|
Kredit
|
1 Jan 2001 |
Setoran Modal |
20.000.000 |
–
|
20.000.000 |
–
|
PERLENGKAPAN
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
Debet
|
Kredit
|
1 Jan 2001 |
Investasi Pemilik |
5.000.000 |
–
|
5.000.000 |
–
|
MESIN FOTO COPY
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
Debet
|
Kredit
|
1 Jan 2001 |
Investasi Pemilik |
10.000.000 |
–
|
10.000.000 |
–
|
|
MODAL SWASONO
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
Debet
|
Kredit
|
1 Jan 2001 |
Investasi |
–
|
35.000.000 |
–
|
35.000.000 |
3. Menyusun Neraca Saldo
Neraca saldo adalah suatu daftar yang berisikan saldo-saldo yang diambil dari masing-masing perkiraan pada buku besar. Tujuan dari penyusunan neraca saldo ini adalah untuk memeriksa kebenaran atau keseimbangan antara jurnal saldo debet dan saldo kredit dari masing-masing perkiraan.
Langkah-langkah menyusun neraca saldo antara lain :
1. Buatlah kolom neraca saldo yang terdiri dari 4 (empat) kolom yaitu No, Nama Perkiraan, jumlah Debet dan jumlah Kredit. Tulis judul neraca saldo tersebut dengan nama perusahaan dan periode penyusunan neraca saldo tersebut.
USAHA FOTO COPY SWASONO
NERACA SALDO
Per 31 Januari 2001
No
|
Nama Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
|
|
|
|
2. Tulislah nama-nama perkiraan sesuai dengan nomor kode perkiraan (bila ada) masing-masing mulai dari Harta, Utang, Modal, Pendapatan sampai pada beban, dan setelah itu pindahkan angka-angka saldonya dari setiap perkiraan buku besar ke kolom debet atau kredit dalam neraca saldo, jika dari perkiraan buku besar bersaldo debet pindahkan ke kolom debet dan jika dari perkiraan buku besar bersaldo kredit maka pindahkan ke kolom kredit.
3. Jumlah kolom debet dan kredit dari neraca saldo tersebut harus seimbang.
4. Menyusun Neraca Lajur
Neraca lajur (work sheet) adalah kertas kerja (working paper) yang digunakan akuntan untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk penyusunan laporan keuangan pada akhir peiode akuntansi. Neraca lajur bermanfaat untuk memahami arus data akuntansi dari neraca saldo yang belum disesuaikan ke laporan keuangan.
Fungsi dari penyusunan neraca lajur adalah :
1. Sebagai alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan
2. Sebagai alat pengawasan bila terjadi kesalahan yang mungkin terjadi pada jurnal penyesuaian
3. Sebagai alat untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang telah dilakukan
Ada beberapa bentuk Neraca Lajur, namun yang sering digunakan adalah bentuk 10 kolom yaitu sebagai berikut :
No
Akun
|
Nama
Perkiraan
|
Neraca Saldo
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
Neraca Saldo disesuaikan
|
Rugi / Laba
|
Neraca
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Cara penyusunan Neraca Lajur :
1. Buatlah neraca lajur dengan bentuk 10 kolom (seperti contoh diatas), lalu dituliskan judul laporan yang terdiri dari :
§ Nama Perusahaan
§ Kata “Neraca Lajur”
§ Periode penyusunan
2. Memindahkan perkiraan-perkiraan buku besar sesuai dengan nomor perkiraan berikut saldonya pada kolom “Neraca Saldo” dan perhatikan keseimbangan antara sisi Debet dan Kredit.
3. Buatlah ayat jurnal penyesuaian dan pindahkan ke dalam kolom penyesuaian atau AJP pada sisi Debet dan sisi Kredit.
4. Setelah kolom penyesuaian terisi semua, maka kemudian diisi kolom “Nerca Saldo Disesuaikan” dengan cara sebagai berikut :
a. Perkiraan/akun yang tidak ada penyesuaiannya, maka saldo sisi debet pada neraca saldo langsung dipindahkan ke sisi debet pada neraca saldo disesuaikan begitu juga dengan saldo sisi kredit neraca saldo langsung dipindahkan ke sisi kredit pada neraca saldo yang disesuaikan.
b. apabila angka di neraca saldo ada disebelah debet, sedang penyesuaiannya juga ada disebelah debet, maka jumlahkan dan tulis jumlah tersebut di neraca saldo disesuaikan sebelah debet. Sebaliknya bila angka di neraca saldo ada disebelah kredit dan penyesuaiannya juga ada di sebelah kredit, maka jumlahkan dan tulis jumlah tersebut di neraca saldo disesuaikan sebelah kredit.
c. apabila angka di neraca saldo ada disebelah debet dan penyesuaiannya ada disebelah kredit dan ternyata angka di neraca saldo sebelah debet tadi lebih besar maka hitung selisihnya dan tulis selisih tersebut di neraca saldo disesuaikan sebelah debet, sedang jika angka penyesuaiannya (kredit) lebih besar maka selisihnya tulis di neraca saldo disesuaikan sebelah kredit.
d. apabila angka hanya terdapat dalam penyesuaian saja, maka pindahkan langsung ke kolom neraca saldo disesuaikan, jika di kolom penyesuaian ada di sebelah debet pindahkan ke neraca saldo disesuaikan sebelah debet dan jika di kolom penyesuaian ada disebelah kredit pindahkan ke neraca saldo disesuaikan sebelah kredit.
e. Setelah semua perkiraan telah dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan, maka jumlahkan kolom neraca saldo disesuaikan tersebut baik debet maupun kredit dan periksa keseimbangannya.
5. Setelah kolom neraca saldo disesuaikan terisi semua dan jumlahnya seimbang, maka isi kolom Rugi/Laba dan kolom Neraca. Caranya adalah sebagai berikut :
a. Perkiraan nominal yaitu semua perkiraan beban dan pendapatan pindahkan ke kolom Rugi/Laba, perkiraan beban pindahkan ke kolom Rugi/Laba setelah debet dan perkiraan pendapatan pindahkan ke kolom Rugi/Laba sebelah kredit.
b. Perkiraan riil yaitu perkiraan aktiva, hutang, dan modal termasuk prive, pindahkan ke kolom Neraca, yang termasuk kelompok perkiraan aktiva pindahkan ke kolom Neraca sebelah debet sedangkan yang termasuk kelompok Hutang dan Modal pindahkan ke kolom Neraca sebelah kredit, sedang untuk perkiraan prive pindahkan ke kolom Neraca sebelah debet.
c. Setelah semua perkiraan nominal telah dipindahkan ke kolom Rugi/Laba, maka jumlahkan baik itu debet maupun kredit. Jika jumlah kredit lebih besar dari pada jumlah debet, maka selisihnya merupakan sisa laba dan di tulis pada sisi debet agar jumlahnya menjadi seimbang. Dan jika jumlah debet lebih besar dari pada kredit maka selisihnya merupakan sisa Rugi dan tulis pada sisi kredit agar jumlahnya menjadi seimbang.
d. Apabila dari kolom Rugi/ Laba terdapat sisa Laba (Kredit>Debet) berarti sisa laba tersebut menambah modal, karena modal itu kalau bertambah ada disebelah kredit, maka sisa laba tersebut dipindahklan ke kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya jika kolom Rugi/Laba terdapat sisa rugi (Debet>Kredit) berarti sisa rugi pindahkan ke kolom neraca sebelah debet.
e. Dan yang terakhir setelah sisa Laba atau sisa Rugi dipindahkan ke Neraca, maka jumlahkan kolom Neraca tersebut baik debet maupun kredit dan jumlah tersebut haruslah seimbang.
5. Menyusun Laporan Keuangan dari Neraca Lajur
Laporan laba rugi biasanya disiapkan langsung dari neraca lajur. Pada laporan laba rugi, beban umumnya disajikan menurut besarnya, mulai dari yang terbesar ke yang terkecil. Laporan ekuitas pemilik disiapkan dengan mencantumkan saldo awal ekuitas pemilik, menambahkan investasi pada usaha tersebut serta laba bersih selama periode bersangkutan, dan mengurangkan penarikan oleh pemilik. Jumlah yang dicantumkan di neraca lajur sebagai modal tidak selalu merupakan saldo akun pada awal periode akuntansi. Pemilik mungkin sudah menanamkan aktiva tambahan pada bisnisnya dalam periode tersebut. Karena itu, untuk melihat saldo awal dan tambahan investasi, kita perlu mengacu ke perkiraan modal.
Berbagai seksi dan sub-seksi acapkali digunakan dalam menyusun neraca. Dua kelompok aktiva yang lazim adalah aktiva lancar dan aktiva tetap. Kas dan aktiva lain yang biasanya diharapkan akan dikonversi menjadi kas atau dijual atau terpakai habis dalam periode satu tahun atau kurang disebut aktiva lancar. Properti, bangunan, dan peralatan disebut sebagai aktiva tetap atau aktiva pabrik. Biaya (harga perolehan), akumulasi penyusutan, dan nilai buku dari setiap jenis utama aktiva tetap biasanya dilaporkan pada neraca.
Dua kelompok utama kewajiban adalah kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu singkat (biasanya satu tahun atau kurang) dan yang akan dibayarkan dengan menggunakan aktiva lancar disebut kewajiban lancar. Kewajiban yang tidak akan jatuh dalam waktu lama (biasanya di atas satu tahun) disebut kewajiban jangka panjang.
Hak pemilik atas aktiva disajikan di bawah seksi kewajiban dan ditambahkan dengan total kewajiban. Total kewajiban dan ekuitas pemilik harus sama dengan total aktiva.
6. Membuat ayat jurnal penyesuaian dari neraca lajur.
Data untuk membuat ayat jurnal penyesuaian terdapat pada kolom penyesuaian dari neraca lajur.
Perkiraan-perkiraan yang biasanya perlu disesuaikan pada akhir periode, antara lain :
1. Perlengkapan (supplies), yaitu membandingkan perlengkapan yang terdapat pada neraca saldo dan yang masih tersedia (persedian) pada akhir periode akuntansi, maka akan diketahui bepara besar pemakaian atau yang telah menjadi beban perlengkapan.
2. Beban di bayar dimuka, yaitu beban-beban yang telah dibayar tetapi sebenarnya belum merupakan kewajiban dan harus dibebankan untuk periode yang akan datang (pos transitoris aktif).
3. Pendapatan diterima dimuka, yaitu beban-beban yang telah dibayar tetapi sebenarnya belum merupakan hak (pendapatan) periode sekarang yang akan datang (pos transitoris aktif).
4. Piutang penghasilan/Piutang pendapatan, yaitu pendapatan yang telah menjadi hak tetapi belum diterima (pos antisipasi aktif).
5. Hutang beban, yaitu beban-beban yang sebenarnya telah menjadi hak tetapi belum di bayar (pos antisipasi pasif).
6. Kerugian piutang, yaitu taksiran kerugian piutang karena adanya piutang yang tak tertagih.
7. Penyusutan Aktiva Tetap, yaitu penyusutan dari aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi.
7. Membuat ayat jurnal penutup dari neraca lajur.
Empat ayat jurnal yang diperlukan untuk menutup akun-akun sementara adalah :
1. Mendebit setiap akun pendapatan atas jumlah yang terdapat dalam saldonya, dan mengkredit ikhtisar Laba Rugi atas seluruh pendapatan tersebut.
2. Mendebit ikhtisar Laba Rugi atas total beban dan mengkredit masing-masing akun beban atas jumlah yang terdapat pada saldonya.
3. Mendebit ikhtisar Laba Rugi atas jumlah yang terdapat pada saldonya (laba bersih), dan mengkredit akun modal atas jumlah yang sama. (Debit dan Kredit akan dibalik bila terdapat kerugian bersih).
4. Mendebit akun modal atas saldo akun penarikan dan mengkredit akun penarikan atas jumlah yang sama.
Setelah ayat jurnal penutup diposkan ke buku besar, saldo akun modal akan sama dengan seluruh jumlah yang dilaporkan pada laporan ekuitas pemilik dan neraca. Selain itu, akun pendapatan, beban, dan penarikan akan mempunyai saldo nol.
Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyipakan neraca saldo setelah penutupan. Tujuan neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memastikan bahwa buku besar mempunyai saldo yang berimbang pada awal periode berikutnya.
TUGAS I
No. 1
Berikut ini adalah transaksi dari usaha konfeksi milik Pak Hendry :
a. Pak Hendry mendirikan perusahaan konfeksi dengan menyetor uang pribadinya sebesar Rp. 30 juta
b. Dibeli secara tunai peralatan jahit yaitu berupa mesin jahit seharga Rp. 10 juta
c. Dibeli perlengkapan jahit berupa benang, jarum, kancing dsb sebesar Rp. 1.500.000
d. Dibeli mesin obras sebagai peralatan jahit seharga Rp. 5 juta secara kredit.
e. Diterima pendapatan dari menjahit sebesar Rp. 2.000.000
f. Memberikan hasil jahitan kepada pelanggan seharga Rp. 750.000 dan akan dibayar bulan depan
g. Dibayarkan gaji para penjahit yaitu untuk 3 (tiga) orang @ Rp. 200.000
h. Pada akhir bulan diterima sebagian piutang dari pelanggan sebesar Rp. 250.000 dibayar tunai.
Diminta :
Buatlah persamaan akuntansinya dengan susunan :
Aktiva Pasiva
Kas + Piutang + Perlengkapan + Peralatan = Utang usaha + Modal Hendry
No. 2
Usaha foto copy Pak Wahyu selama bulan Juni 2002 adalah sebagai berikut :
1 Juni |
Pak Wahyu menyetor uang tunai sebagai modal awal sebesar Rp. 2.000.000, dan perlengkapan foto copy sebesar Rp. 300.000 dan sebuah mesin foto copy yang bernilai Rp. 3.000.000 |
2 Juni |
Dibayar uang sewa tempat usaha di ruko untuk 3 (tiga) bulan sebesar Rp. 1.500.000 |
3 Juni |
Dibeli Mesin foto copy lagi merk XEROX seharga Rp. 3.500.000 secara kredit kepada PT. PANDU Teknik. |
4 Juni |
Pak Wahyu memasang iklan di Harian KOMPAS sebagai promosi usahanya sebesar Rp. 500.000 |
10 Juni |
Dibayar sebagian utang pada PT PANDU Teknik sebesar Rp. 750.000 |
15 Juni |
Diterima hasil foto copy dari para pelanggan sebesar Rp. 700.000 |
16 Juni |
Dibayar gaji pertengahan bulan kepada 2 orang pegawai Pak Wahyu @ Rp. 150.000 |
18 Juni |
Pak Wahyu membeli kertas dan tinta sebagai perlengkapan foto copy tambahan seharga Rp. 250.000 dibayar tunai |
22 Juni |
Diterima hasil foto copy modul dari UT sebesar Rp. 600.000 dan baru dibayarkan Rp. 275.000 sisanya akan dibayar bulan depan. |
23 Juni |
Dibayar rekening listrik sebesar Rp. 125.000 |
24 Juni |
Dibayar beban rupa-rupa sebesar Rp. 50.000 |
27 Juni |
Diambil uang kas untuk keperluan pribadi Pak Wahyu sebesar Rp. 250.000 |
30 Juni |
Diterima uang hasil foto copy dari pelanggan sebesar Rp. 750.000 |
31 Juni |
Dibayar gaji untuk 2 minggu terakhir kepada pegawai sebesar Rp. 300.000 |
Diminta :
Buatlah pencatatan transaksi ke dalam jurnal dari usaha foto copy Pak Wahyu selama bulan Juni 2002
Jawaban Tugas I
No. 1
|
A K T I V A
|
P A S S I V A
|
|
Kas
|
Piutang
|
Perlengkapan
|
Peralatan
|
Utang
|
Modal Hendry
|
A |
30.000.000
|
|
|
|
|
30.000.000
|
B
|
(10.000.000)
|
|
|
10.000.000
|
|
|
|
20.000.000
|
|
|
10.000.000
|
|
30.000.000
|
C |
(1.500.000)
|
|
1.500.000
|
|
|
|
|
18.500.000
|
|
1.500.000
|
10.000.000
|
|
30.000.000
|
D |
|
|
|
5.000.000
|
5.000.000
|
|
|
18.500.000
|
|
1.500.000
|
15.000.000
|
5.000.000
|
30.000.000
|
E |
2.000.000
|
|
|
|
|
2.000.000
|
|
20.500.000
|
|
1.500.000
|
15.000.000
|
5.000.000
|
32.000.000
|
F |
|
750.000
|
|
|
|
750.000
|
|
20.500.000
|
750.000
|
1.500.000
|
15.000.000
|
5.000.000
|
32.750.000
|
G |
(600.000)
|
|
|
|
|
(600.000)
|
|
19.900.000
|
750.000
|
1.500.000
|
15.000.000
|
5.000.000
|
32.150.000
|
H |
250.000
|
(250.000)
|
|
|
|
|
|
20.150.000
|
500.000
|
1.500.000
|
15.000.000
|
5.000.000
|
32.150.000
|
No. 2
Tanggal
|
Akun dan Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
1 Juni |
Kas
Perlengkapan foto copy
Peralatan mesin foto copy
Modal Wahyu |
2.000.000
300.000
3.000.000
|
5.300.000
|
2 Juni
|
Sewa dibayar dimuka
Kas
|
1.500.000
|
1.500.000
|
3 Juni |
Peralatan Mesin foto copy
Utang usaha |
3.500.000
|
3.500.000
|
4 Juni |
Beban Iklan
Kas |
500.000
|
500.000
|
10 Juni |
Utang usaha
Kas |
750.000
|
750.000
|
15 Juni |
Kas
Pendapatan foto copy |
700.000
|
700.000
|
16 Juni |
Beban Gaji
Kas |
300.000
|
300.000
|
18 Juni |
Perlengkapan foto copy
Kas |
250.000
|
250.000
|
22 Juni |
Kas
Piutang usaha
Pendapatan foto copy |
275.000
425.000
|
600.000
|
23 Juni |
Beban listrik
Kas |
125.000
|
125.000
|
24 Juni |
Beban rupa-rupa
Kas |
50.000
|
50.000
|
27 Juni |
Pengambilan Prive
Kas |
250.000
|
250.000
|
30 Juni |
Kas
Pendapatan foto copy |
750.000
|
750.000
|
31 Juni |
Beban Gaji
Kas |
300.000
|
300.000
|
Terima kasih, semoga sukses. Salam jTriwiyanto.